Kamis, 04 Januari 2018

Ketua DKM jami’ miftahussa’adah : “pelurusan paradigma“

Dakwahpos.com, Bandung - - paradigma masyarakat biasanya mengejudge setiap masjid pasti memiliki organisasi yang tersusun rapi dan berjalan dengan baik.

Lain halnya dengan masjid jami’ miftahussa’adah, dikarenakan masjid ini masih dimiliki pribadi, jadi belum adanya atau belum tersususunnya organisasi yang bisa mengorganisir kepengurusan dengan baik.

“saya mengurus masjid ini sendiri, bersih-bersih, dan mengatur jadwal kegiatan dan jadwal ceramah sendiri, makadari itu saya harus bisa membangun dan mengembangkan masjid miftahussa’adah ini” jelas ust. Diki selaku DKM jami’ miftahussa’adah (10/11/17)

Masjid miftahussa’adah ini di dirikan lebih dulu dari masjid-masjid dan mushola-mushola di daerah babakan dangdeur, akan tetapi hanya masjid ini sajalah yang masih belum diwakafkan dalam kepemilikannya.

“sebab utama tidak adanya kepengurusan dan oraganisasi yang baik ialah hanya satu, yakni masjid ini belum bisa diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat oleh pemiliknya, atau belum diwakafkan” ucap Ust. Diki selaku DKM jami’miftahussa’adah (10/11/17) hingga sampai saat ini masjid jami’miftahussa’adah masih dimiliki individu dan belum memiliki organisasi yang terorganisir.

Akan tetapi keistiqomahan beliau (Ust. Diki ) ini dalam kepengurusan masjid sangatlah baik, walaupun ia merangkap sebagai ketua Rt juga di babakan dangdeur tersebut.

“untuk masyarakat atau warga babakan dangdeur harap bisa memaklumi ini semua” tutup beliau (Ust. Diki ) maindset dan paradigma kita sebagai masyarakat seharusnya di benahi dulu sebelum menjudge seseorang karena itu akan berakibat fatal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar